This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 23 Oktober 2015

Landi Landak Yg Kesepian

Di hutan yang rindang, hidup seekor anak landak yang merasa kesepian. Landi namanya.
Landi tidak mempunyai teman karena teman-temannya takut tertusuk duri tajam yang ada di
badannya. "Maaf Landi, kami ingin bermain denganmu, tapi durimu sangat tajam," kata Cici
dan teman-temannya. Tinggallah Landi sendirian. Ia hanya bisa bersedih. "Mengapa mereka
tidak mau berteman dan bermain denganku?, padahal tidak ada seekor binatang pun yang
pernah tertusuk duriku," gumam Landi.
Hari-hari berikutnya Landi hanya melamun di tepi sungai. "Ah, andai saja semua duriku ini
hilang, aku bisa bebas bermain dengan teman-temanku", kata Landi dalam hati. Landi
merasa tidaklah adil hidupnya ini, selalu dijauhi teman-temannya. Ketika sedang asyik
dengan lamunannya, muncullah Kuku Kura-kura. "Apa yang sedang kau lamunkan, Landi?"
sapa kuku mengejutkan. "Ah, tidak ada," jawab Landi malu. "Jika kau mempunyai masalah,
aku siap mendengarkannya," kata Kuku.
Kuku kura-kura kemudian duduk di sebelah Landi. Lalu Landi
mulai bercerita tentang masalahnya. "Kau tak perlu khawatir.
Aku bersedia menjadi sahabatmu. Percayalah!" kata kuku
sambil menjabat tangan Landi. Betapa girangnyahati Landi.
Kini ia mempunyai teman. "Tempurungmu tampak begitu berat.
Apa kau tidak merasa tersiksa?" tanya Landi. "Oh, sama sekali
tidak. Justru tempurung ini sangat berguna. Tempurung ini bisa
melindungiku. Jika ada bahaya, aku hanya perlu menarik kaki
dan kepalaku ke dalam.
Hebat kan? Selain itu aku tak perlu repot mencari tempat tinggal. "Rumahku ini bisa
berpindah-pindah sesuai keinginanku", kata Kuku kura-kura sambil mempraktekkan apa yang
dikatakannya. Landi landak merasa terhibur.

Suatu hari, teman Landi yang bernama Sam Kodok berulang tahun. Semua diundang,
termasuk Landi Landak. "Ayo Landi, kau harus datang ke pesta itu," bujuk Kuku kura-kura.
"Aku tidak mau karena nanti teman-teman yang lain pasti akan menjauhiku karena takut tertusuk duri," kata Landi dengan sedih. "Jangan khawatir, kau kan tidak sendirian. Aku akan
menemanimu. Di sana banyak kue yang lezat dam tentu saja buah apel loh!" Mendengar
kata apel, Landi menjadi tergoda. Ia memang sangat menyukai apel. Akhirnya Landi mau
juga berangkat bersama Kuku kura-kura.

Pesta Sam kodok sangat meriah. Wangi aneka bunga tercium disetiap sudut ruangan. Ada
dua meja panjang diletakkan di sisi kiri dan kanan halaman Sam kodok. Di atasnya tersedia
berbagai macam kue dan buah-buahan. "Lihat! Di dekat meja ada satu tong sirup apel!, kata
Landi".

Landi dan Kuku kura-kura memberikan selamat pada Sam kodok.
Setelah meniup lilin. Semua bertepuk tangan sambil bernyanyi
"Selamat Ulang Tahun". Pada saat berdansa, semua yang
diundang menghindar dari Landi landak. Mereka takut tertusuk
duri Landi landak. Akhirnya, Kuku kura-kura lah yang menemani
Landi berdansa.
Tiba-tiba, pesta yang mengasyikkan itu terhenti dengan teriakan Tito. Ia datang sambil berlari
ketakutan. "Awas! Serigala jahat datang! Tolong...! Tolong...! Teriaknya dengan napas
tersengal-sengal. Semua menjadi ketakutan. Merekaberlarian menyelamatkan diri. Karena
tidak bisa berlari, Kuku kura-kura langsung memasukkan kepala dan kakinya ke tempurung rumahnya. Sedangkan Landi Landak segera menggulung tubuhnya menjadi seperti bola.
Serigala jahat yang mengejar teman-teman Landi tidak melihat tubuh Landi. Tiba-tiba, "Brukk, aduhhh..." teriak serigala jahat. Ia tertusuk duri tajam Landi Landak. Sambil menahan sakit, Serigala jahat langsung lari tunggang langgang. Maka selamatlah Landi dan teman-temannya.

"Hore..! Hore...! Hidup Landi Landak!" semua binatang mengelukan Landi. Landi menjadi
tersipu malu karenanya. "Maafkan aku Landi, selama ini aku menjauhimu. Padahal kau tidak
pernah menyakitiku. Ternyata duri tajammu itu telah menyelamatkan kita semua," sesal Cici
Kelinci. Akhirnya semua yang datang ke pesta Sam Kodok meminta maaf pada Landi Landak
karena telah menjauhinya kemudian mereka pun berterima kasih pada Landi Landak karena
telah melindungi mereka dari serigala jahat. Kini, Landi Landak tidak merasa kesepian lagi.
Teman-temannya tidak takut lagi akan durinya yang tajam. Bahkan mereka merasa aman
jika Landi berada di dekat mereka.

Tiga Sekawan

Dahulu kala, hiduplah seekor Ibu Babi dengan 3 orang anaknya. Anak yang sulung sangat malas dan mengabaikan pekerjaannya. Anak yang tengah sangat rakus, tidak mau bekerja dan kerjanya hanya makan. Anak bungsunya tidak seperti kakaknya, ia anak yang rajin bekerja. Suatu saat Ibu Babi berkata kepada anak- anaknya, "Karena kalian sudah dewasa, kalianharus hidup mandiri dan buatlah rumah masing-masing". Si bungsu berpikir rumah seperti apa yang akan didirikannya. Si sulung tanpa mau bersusah payah membuat rumahnya dari jerami. Si bungsu berkata, "Kalau rumah jerami nanti akan hancur bila ada angin atau hujan". "Oh iya ya! Kalau begitu aku akan membuat rumah dari kayu saja, supaya kuat jika ada angin", kata
si tengah. Setelah selesai si bungsu kembali berkata, "kalau rumah kayu walau tahan angin tetapi akan hancur jika dipukul". Si kakak menjadi marah, "Kau sendiri lambat membuat rumah dari batu batamu itu, jika hari telah sore serigala akan datang."
Si bungsu bertekad akan membuat rumah dari batu-bata yang kuat yang tidak goyah
dengan angin atau serangan serigala. Malampun tiba, pada saat bulan purnama, si bungsu
telah selesai. Esok harinya, si bungsu mengundang kedua kakaknya, lalu mereka pergi ke
rumah ibu Babi. "Hebat anak-anakku, mulai sekarang kalian hidup dengan mengolah ladang
sendiri", ujar Ibu Babi. Kedua kakak si bungsu menggerutu. "Tidak ah, cape!," gerutu mereka.
Menjelang senja telah tiba, mereka pamit kepada Ibu mereka. Dalam perjalanan, tiba-tiba
seekor serigala membuntuti mereka. "Aku akan memakan babi malas yang tinggal di rumah
jerami itu", kata serigala. Ketika sampai di depan pintu si sulung ia langsung menendang
pintu. "Buka pintu!" teriaknya. Si sulung terkejut dan cepat-cepat mengunci pintu. Tetapi
serigala lebih cerdik. Ia langsung meniup rumah jerami itu sehingga menjadi hancur.

Si sulung lari ketakutan ke rumah adiknya si Tengah yang terbuat dari kayu. Walaupun pintu
telah dikunci, serigala langsung mendobrak rumah kayu itu hingga hancur. Serigala
mendekat ke arah kedua anak babi yang sedang berpelukan karena ketakutan. Keduanya
langsung lari dengan sekuat tenaga menuju rumah si bungsu. "Cepat kunci pintunya!, nanti
kita dimakan", kata si sulung.

Si bungsu dengan tenang mengunci pintu. "Tak usah khawatir, rumahku tidak akan goyah", kata si bungsu sambil tertawa. Ketika serigal sampai, ia langsung menendang, mendobrak berkali-kali
tetapi malah si serigala yang badannya kesakitan. Serigala akhirnya menyerah dan kemudian langsung pulang. Sejak saat itu, ketiga anak babi ini hidup bersama, dan sang serigala tidak pernah datang lagi.

Suatu hari, ketiga anak babi pergi ke bukit untuk memetik apel. Tiba-tiba Serigala itu muncul
disana. Anak-anak babi langsung naik ke pohon menyelamatkan diri. Serigala yang tidak
dapat memanjat pohon menunggu di bawah pohon tersebut. Si bungsu berpikir, lalu ia berteriak, "Serigala, kaupasti lapar. Apakah kau mau apel?", si bungsu segera melempar sebuah apel. Serigala yang sudah kelaparan langsung mengejar apel yang menggelinding.
"Sekarang ayo kita lari!". Akhirnya mereka semua selamat.

Beberapa hari kemudian, si serigala datang ke rumah si bungsu dengan membawa tangga
yang panjang. Serigala memanjat ke cerobong asap. Si bungsu yang melihat hal itu
berteriak, "Cepat nyalakan api di tungku pemanas!". Si sulung menyalakan api, si bungsu
membawa kuali yang berisi air panas.
Serigala yang ada di cerobong asap, pantatnya kepanasan tak
tertahankan. Malang bagi si serigala, ketika ia ingin melarikan
diri, ia terpeleset dan jatuh tepat ke dalam air yang mendidih.
"Waa!", serigala cepat-cepat lari. Karena seluruh badannya
luka, maka ia menjadi serigala yang telanjang.

Sejak saat itu, ketiga anak-anak babi menjalani hidup dengan baik,
dengan mengelola lading-ladang mereka. Si sulung dan si tengah
sekarang menjadi rajin bekerja seperti si bungsu. Ibu babi merasa
bahagia melihat anak-anaknya hidup dengan rukun dan damai.

HIKMAH :Jika kita bersatu, maka kita akan terhindar dari perpecahan.


Putri Melati Wangi

Di sebuah kerajaan, ada seorang putri yang bernamaMelati Wangi. Ia seorang putri yang
cantik dan pandai. Di rumahnya ia selalu menyanyi. Tetapi sayangnya ia seorang yang
sombong dan suka menganggap rendah orang lain. Di rumahnya ia tidak pernah mau jika
disuruh menyapu oleh ibunya. Selain itu ia juga tidak mau jika disuruh belajar memasak.
"Tidak, aku tidak mau menyapu dan memasak nanti tanganku kasar dan aku jadi kotor", kata
Putri Melati Wangi setiap kali disuruh menyapu dan belajar memasak.

Sejak kecil Putri Melati Wangi sudah dijodohkan dengan seorang pangeran yang bernama
Pangeran Tanduk Rusa. Pangeran Tanduk Rusa adalah seorang pangeran yang tampan dan
gagah. Ia selalu berburu rusa dan binatang lainnya tiap satu bulan di hutan. Karena itu ia
dipanggil tanduk rusa. Suatu hari, Putri Melati Wangi berjalan-jalan di taman. Ia melihat
seekor kupu-kupu yang cantik sekali warnanya. Ia ingin menangkap kupu-kupu itu tetapi kupu-kupu itu segera terbang.Putri Melati Wangi terus mengejarnya sampai ia tidak sadar
sudah masuk ke hutan. Sesampainya di hutan, Melati Wangitersesat. Ia tidak tahu jalan pulang dan haripun sudah mulai gelap.

Akhirnya setelah terus berjalan, ia menemukan sebuah gubuk yang biasa digunakan para
pemburu untuk beristirahat. Akhirnya Melati Wangi tinggal digubuk tersebut. Karena tidak
ada makanan Putri Melati Wangi terpaksa memakan buah-buahan yang ada di hutan itu.
Bajunya yang semula bagus, kini menjadi robek dan compang camping akibat tersangkut
duri dan ranting pohon. Kulitnya yang dulu putih dan mulus kini menjadi hitam dan tergores-
gores karena terkena sinar matahari dan duri.
Setelah sebulan berada di hutan, ia melihat Pangeran Tanduk Rusa datang sambil
memanggul seekor rusa buruannya. "Hai Tanduk Rusa, aku Melati Wangi, tolong antarkan
aku pulang," kata Melati Wangi. "Siapa? Melati Wangi? Melati wangi seorang Putri yang
cantik dan bersih, sedang engkau mirip seorang pengemis", kata Pangeran Tanduk Rusa. Ia
tidak mengenali lagi Melati Wangi. Karena Melati Wangi terus memohon, akhirnya Pangeran
Tanduk Rusa berkata," Baiklah, aku akan membawamu ke Kerajaan ku".
Setelah sampai di Kerajaan Pangeran Tanduk Rusa. Melati Wangi di suruh mencuci,
menyapu dan memasak. Ia juga diberikan kamar yang kecil danagak gelap. "Mengapa
nasibku menjadi begini?", keluh Melati Wangi. Setelah satu tahun berlalu, Putri Melati Wangi
bertekad untuk pulang. Ia merasa uang tabungan yang ia kumpulkan dari hasil kerjanya
sudah mencukupi. Sesampainya di rumahnya, Putri Melati Wangi disambut gembira oleh
keluarganya yang mengira Putri Melati Wangi sudah meninggal dunia.

Sejak itu Putri Melati Wangi menjadi seorang putri yang rajin. Ia merasa
mendapatkan pelajaran yang sangat berharga selama berada di hutan dan
di Kerajaan Pangeran Tanduk Rusa. Akhirnya setahun kemudian Putri
Melati Wangi dinikahkan dengan Pangeran Tanduk Rusa. Setelah menikah,
Putri Melati Wangi dan Pangeran Tanduk Rusa hidupberbahagia sampai
hari tuanya.

Keledai Pembawa Garam

Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di pegunungan. Keledai itu
membawa beberapa karung berisi garam di punggungnya. Karung itu sangat berat, sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi," kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengan gembira. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam sungai dan byuur!Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha untuk berdiri
kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya, semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban di punggungnya semakin ringan. Akhirnya
keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya ampun, garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh, maaf! garamnya larut di dalam air ya?" kata keledai.
Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa garam. Seperti biasa,
ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan ada sungai di
depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika berjalan menyeberangi sungai, keledai
menjatuhkan dirinya dengan sengaja. Byuuur!. Tentu saja garam yang ada di punggungnya
menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan.
Namun, mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah.
"Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.

Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia berjalanbersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledaimenjatuhkan diri dengan sengaja.

Byuuur!. Namun apa yang terjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas itu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak mau, keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada di punggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik matahari
sambil membawa beban berat dipunggungnya.

HIKMAH :
Berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Karena tindakan yang salah akan menyebabkan
kerugian bagi kita.

Moni, Monyet Yg Licik

Siang itu angin berhembus sepoi-sepoi. Moni duduk di dahan sambil mengantuk. Tiba-tiba
perutnya berbunyi keroncongan dan terasa lapar. Ia membayangkan betapa enaknya bila
makan buah-buahan. Tetapi ia kemudian tersentak mengingat kata-kata temannya. Ia
dikatakan sebagai si Serakah, si Rakus, si Tukang Makan, dan sebagainya. Bahkan ia terngiang kata-kata pak tani yang memarahinya. "Awas, kalau mencuri lagi! Kubunuh, Kau!
Kalau kau ingin makan buah-buahan tanamlah sendiri! Bekerja dan berusahalah dengan
baik!" kata petani dengan geram. Bulu kuduknya berdiri ketika ia teringat pernah dipukuli
ketika mencuri pisang dan mangga di kebun pak tani.

Moni kemudian berpikir bagaimana cara mendapatkan makanan agar tidak dimarahi orang. "Ah, lebih baik saya mencari sahabat karibku! Mudah-mudahan ia dapat membantuku," kata Moni
dalam hati. Ia kemudian turun dari pohon dan berjalan mencari katak sahabat karibnya. Setibanya di pematang sawah, sambil bernyanyi ia memanggil sahabat karibnya tersebut.

"Pung... ketipung ... pung! He... he... he...! Katak sahabatku, mengapa engkau sudah lama
tak muncul? Ini sahabatmu datang! Saya rindu sekali padamu! Muncullah ... muncullah!"
Mendengar nyanyian tersebut katak muncul sambil bernyayi "Teot... teot! Teot... teblung! Ini
aku si Katak datang!" Aku juga rindu padamu. Bagaimana aku muncul, bila kau sendiri tak
muncul?" Kedua binatang tersebut kemudian berbincang-bincang untuk melepaskan
kerinduannya. Pada kesempatan itu juga si Monyet menyampaikan maksudnya.

"Katak sahabatku, bagaimana kalau kita bekerja sama untuk menanam buah-buahan," ajak
monyet. "Wah, saya setuju sekali. Tetapi buah apa ya yang paling enak dan paling mudah
ditanam?" jawab Katak. "Lebih baik kita menanam pisang saja! Bibitnya mudah didapat dan
cara menanamnyapun mudah, bagaimana?" kata monyet sambil bertanya. "Baiklah, saya
akan mencari bibitnya. Biasanya banyak batang pohon pisang yang hanyut di sungai. Mari
kita ke tepi sungai!" jawab katak sambil mengajak monyet. Mereka kemudian ke tepi sungai
sambil berbincang-bincang dengan akrabnya. Sesampainya di tepi sungai ia bermain-main
sambil menunggu bila ada batang pisang yang hanyut. Benar juga! Tak lama kemudian ada
sebatang pohon pisang yang hanyut.

"Nah, itu dia!" Teriak katak sambil menunjuk batang pisang yang hanyut. "Mari kita seret ke
tepi!" ajak moni. "Mari!" jawab katak. Mereka terjun ke sungai dan menyeret batang pisang ke
tepi sungai. Sesampainya di tepi, mereka angkatbatang pisang itu ke daratan. Mereka
kemudian menunggu kalau ada batang pisang yang hanyut lagi tetapi tak kunjung datang.
"Menunggu itu membosankan," kata monyet menggerutu. "Ya, kalau begitu besok kita ke sinilagi! Kita tunggu bila ada batang pisang yang hanyut lagi! Yang ini untukku," kata katak
sambil memegang batang pisang. "Ah, jangan curang! Ini milik kita berdua. Dari pada
menunggu sampai besok sebaiknya kita bagi saja batang pohon pisang ini sekarang," kata
monyet.

"Baiklah, kita potong saja batang pohon pisang ini menjadi dua. Kamu bagian bawah sedang
saya yang bagian atas" kata katak. "Ah, jangan curang! Yang dapat berbuah kan bagian
atas! Saya sangat memerlukan buah itu dari pada kamu. Nanti yang bagian bawah juga
dapat berbuah," kata monyet membujuk katak. "Baiklah, kita kan bersahabat. Seorang
sahabat haruslah saling mengerti dan saling menolong. Kita tidak boleh bertengkar hanya
karena perkara kecil. Bawalah yang bagian atas! Saya cukup yang bagian bawah saja," kata
katak penuh perhatian. Mereka akhirnya membawa bagian masing-masing ke hutan. Moni
membawa batang pisang bagian atas dan katak bagian bawah untuk ditanam.

Setiap sebulan sekali monyet mengunjungi katak. Mereka saling menanyakan tanamannya.
"Bagaimana tanaman pisangmu?" tanya moni. "Ha... ha..., lihat saja itu! Subur bukan?!
Tanamanku sangat subur. Daunnya begitu lebat." Jawab katak sambil menunjukkan
tanamannya. "Bagaimana dengan tanamanmu?" tanya katak lebih lanjut. "Wah..., tanamanku
juga demikian!" jawab moni membohongi temannya. Ia bohong karena tanamannya sudah
mati. Batang bagian atas tak mungkin hidup bila ditanam. Bulan berikutnya moni datang lagi.
Ia bertanya kepada katak tentang tanamannya. "Bagaimana tanamanmu?" tanya moni.

"Wah, tanaman pisangku sangat subur, dan sekarang sudah berbuah. Bagaimana pula
tanamanmu?" jawab katak sambil menanyakan tanaman si Moni. "Demikian juga tanamanku,
sudah berbuah. Bahkan buahnya besar-besar," jawab moni berbohong. Mereka kemudian
berbincang-bincang sambil bergurau. Setelah selesai, moni kembali ke hutan. Pada
kunjungan berikutnya ternyata buah pisangnya sudah masak tetapi katak tidak dapat
memetiknya karena tidak dapat memanjat pohon pisang tersebut. Katakpun meminta
bantuan kepada moni yang sedang berkunjung. "Moni, tolong petikkan pisangku yang sudah
masak itu!" pinta katak kepada moni.

"Wah, dengan senang hati, mari kita ke sana!" jawab moni sambil mengajak katak. Monipun
segera memanjat pohon pisang dan sesampainya di atas ia segera memetik dan mencoba
memakannya. "Wah, ranum benar pisangmu!" teriak moni dari atas pohon pisang. "Hai moni,
jangan kau makan sendiri saja. Cepat petikkan sesisir dulu untukku" teriak katak sambil
memohon. "Ya, nanti dulu! Aku belum selesai memakannya. " sahut moni. Satu, demi satu
dimakannya pisang tersebut oleh moni, setiap katak meminta ada saja jawaban si Moni.
Katak tak pernah diberi. Bahkan si Katak hanya dilempari kulitnya.

"Kamu lebih baik makan kulitnya saja, Tak! Ini bagianmu, terimalah! kata moni. Katakpun
berang dilecehkan oleh moni. Ia pun berkata dalam hati untuk memberikan pelajaran kepada
moni yang serakah tersebut. "Baiklah, habiskan saja pisangku. Aku sudah tak berminat lagi.
Aku sudah kenyang makan nyamuk. Makanan utamaku kan nyamuk, bukan pisang seperti
makananmu." kata katak dengan kesal. "Ha... ha... ha..., katak...katak..., salahmu sendiri
kamu tak dapat memanjat. Kamu hanya dapat meloncat-loncat saja. Coba perhatikan saya!
Saya dapat berjalan, meloncat dan memanjat. Makanankupun lebih banyak jenisnya
daripada kamu. Kamu lebih baik makan nyamuk saja. Pisang ini sebenarnya untukku bukan
untukmu," kata moni dengan congkak.

"Dasar moni serakah! Sudahlah, jangan banyak bicara! Cepat habiskan saja pisangku!
Sebentar lagi batangnya akan saya tebang," kata katak dengan marah. Selesai berbicara
katakpun mulai menebang batang pohon pisangnya. Moni segera mempercepat makannya.
Tak terasa ia mulai kenyang dan mengantuk. Batang pohon pisang mulai bergoyang dan
akan roboh tetapi moni tak dapat menahan kantuknya. Lebih-lebih goyangannya batang
pohon pisang dianggapnya sebagai ayunan yang meninabobokkan. Akhirnya ia jatuh.
Perutnya terkena ujung pohon kayu kering yang runcing dan badannya tertimpa batang
pohon pisang.

Kancil Dan Tikus

Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil
itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari
Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin
dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman.

Suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut
mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya,
Manggut menjawab dicuri tikus.

"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca. "Iya, kok! Masa sama kakaknya tidak
percaya!" jawab Manggut berbohong.

Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut
mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke
rumahnya.

"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus. "Ha? Mencuri? Berpikir
saja aku belum pernah!" jawab tikus. "Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca!
Dia pasti berbohong," kata Manggut. "Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan
makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana, kok!" kata
Kanca mengakhiri percakapan.

Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai.
Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian
sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang
perangkap tikus agar tikus terperangkap. Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai. "Aaa... Manggut, tolong aku...!" teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut
mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.
Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan.
Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut
menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Si Kancil Kena Batunya

Angin yang berhembus semilir-semilir membuat penghuni hutan mengantuk. Begitu juga
dengan Si Kancil. Untuk mengusir rasa kantuknya ia berjalan-jalan di hutan sambil
membusungkan dadanya. Sambil berjalan ia berkata, "Siapa yang tak kenal Kancil. Si pintar,
si cerdik dan si pemberani. Setiap masalah pasti selesai olehku". Ketika sampai di sungai, ia
segera minum untuk menghilangkan rasa hausnya. Air yang begitu jernih membuat Kancil
dapat berkaca. Ia berkata-kata sendirian. "Buaya, Gajah, Harimau semuanya binatang bodoh, jika berhadapan denganku mereka dapat aku perdaya". Si Kancil tidak tahu kalau ia dari tadi sedang diperhatikan oleh seekor Siput yang sedang duduk di bongkahan batu yang besar. Si
Siput berkata, "Hei Kancil, kau asyik sekali berbicara sendirian. Ada apa? Kamu sedang bergembira?". Kancil mencari-cari sumber suara itu. Akhirnya ia menemukan letak Si Siput.


"Rupanya sudah lama kau memperhatikanku ya?". Siput yang kecil dan imut-imut. Eh bukan!. "Kamu memang kecil tapi tidak imut-imut, melainkan jelek bagai kotoran ayam". Ujar Si Kancil. Siput terkejut mendengar ucapan Si Kancil yang telah menghina dan membuatnya jengkel. Lalu Siputpun berkata, "Hai Kancil!, kamu memang cerdik dan pemberani karena ituaku menantangmu lomba adu cepat".
Akhirnya mereka setuju perlombaan dilakukan minggu depan.

Setelah Si Kancil pergi, Siput segera memanggil dan mengumpulkan teman-temannya. Ia meminta tolong teman-temannya agar waktu perlombaan nanti semuanya harus berada di jalur lomba. "Jangan lupa, kalian bersembunyi di balik bongkahan batu, dan salah satu harus segera muncul jika Si Kancil memanggil, dengan begitu kita selalu berada di depan Si Kancil," kata Siput.

Hari yang dinanti tiba. Si Kancil datang dengan sombongnya, merasa ia pasti akan sangat
mudah memenangkan perlombaan ini. Siput mempersilahkan Kancil untuk berlari duluan dan
memanggilnya untuk memastikan sudah sampai mana ia sampai. Perlombaan dimulai.
Kancil berjalan santai, sedang Siput segera menyelam ke dalam air. Setelah beberapa langkah, Kancil memanggil Siput.

Tiba-tiba Siput muncul di depan Kancil sambil berseru, "Hai Kancil! Aku sudah sampai sini." Kancil terheran-heran, segera ia mempercepat langkahnya. Kemudian ia memanggil Si Siput lagi. Ternyata Siput juga sudah berada di depannya. Akhirnya Si Kancil berlari, tetapi tiap ia panggil Si Siput, ia selalu muncul di depan Kancil. Keringatnya bercucuran, kakinya terasa lemas dan nafasnya tersengal-sengal. Ketika hampir finish, ia memanggil Siput, tetapi tidak ada jawaban. Kancil berpikir Siput sudah tertinggal jauh dan ia akan menjadi pemenang perlombaan. Si Kancil berhenti berlari, ia berjalan santai sambil beristirahat. Dengan senyum sinis Kancil berkata, "Kancil memang tiada duanya." Kancil dikagetkan ketika ia mendengar suara Siput yang sudah duduk di atas batu besar. "Oh kasihan sekali kau Kancil.
Kelihatannya sangat lelah, Capai ya berlari?". Ejek Siput. "Tidak mungkin!", "Bagaimana kamu bisa lebih dulu sampai, padahal aku berlari sangat kencang", seru Si Kancil.
"Sudahlah akui saja kekalahanmu," ujar Siput. Kancil masih heran dan tak percaya kalau a
dikalahkan oleh binatang yang lebih kecil darinya. Kancil menundukkan kepala dan mengakui
kekalahannya. "Sudahlah tidak usah sedih, aku tidak minta hadiah kok. Aku hanya ingin
kamu ingat satu hal, janganlah sombong dengan kepandaian dan kecerdikanmu dalam
menyelesaikan setiap masalah, kamu harus mengakui bahwa semua binatang mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi jangan suka menghina dan menyepelekan
mereka", ujar Siput. Siput segera menyelam ke dalam sungai. Tinggallah Si Kancil dengan
rasa menyesal dan malu.

HIKMAH :
Janganlah suka menyombongkan diri dan menyepelekan orang lain, walaupun kita
memang cerdas dan pandai.

Kelelawar Sang Pengecut

Di sebuah padang rumput di Afrika, seekor Singa sedang menyantap makanan. Tiba-tiba
seekor burung elang terbang rendah dan menyambar makanan kepunyaan Singa. "Kurang
ajar", kata singa.

Sang Raja hutan itu sangat marah sehingga memerintahkanseluruh binatang untuk berkumpul dan menyatakan perang terhadap bangsa burung. "Mulai sekarang segala jenis burung
adalah musuh kita, usir mereka semua, jangan disisakan!" kata Singa. Binatang lain setuju sebab mereka merasa telah diperlakukan sama oleh bangsa burung.
Ketika malam mulai tiba, bangsa burung kembali ke sarangnya. Kesempatan itu digunakan
oleh para Singa dan anak buahnya untuk menyerang. Burung-burung kocar-kacir melarikan
diri. Untung masih ada burung hantu yang dapat melihat dengan jelas di malam hari
sehingga mereka semua bisa lolos dari serangan singa dan anak buahnya.
Melihat bangsa burung kalah, sang kelelawar merasa cemas, sehingga ia bergegas
menemui sang raja hutan. Kelelawar berkata, "Sebenarnya aku termasuk bangsa tikus,
walaupun aku mempunyai sayap. Maka izinkan aku untuk bergabung dengan kelompokmu,
Aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk bertempur melawan burung-burung itu". Tanpa
berpikir panjang singa pun menyetujui kelelawar masuk dalam kelompoknya.

Malam berikutnya kelompok yang dipimpin singa kembali menyerang kelompok burung dan
berhasil mengusirnya. Keesokan harinya, menjelang pagi, ketika kelompok Singa sedang
istirahat kelompok burung menyerang balik mereka dengan melempari kelompok singa
dengan batu dan kacang-kacangan.
"Awas hujan batu," teriak para binatang kelompok singa sambil melarikan diri. Sang kelelawar merasa cemas dengan hal tersebut sehingga ia berpikiran untuk kembali bergabung dengan
kelompok burung. Ia menemui sang raja burung yaitu burung Elang. "Lihatlah sayapku, Aku ini seekor burung seperti kalian".
Elang menerima kelelawar dengan senang hati.


Pertempuran berlanjut, kera-kera menunggang gajah atau badak sambil memegang busur dan anak panah. Kepala mereka dilindungi dengan topi dari tempurung kelapa agar tidak mempan
dilempari batu. Setelah kelompok singa menang, apa yang dilakukan kelelawar?. Ia bolak balik berpihak kepada kelompok yang menang. Sifat pengecut dan tidak berpendirian yang dimiliki
kelelawar lama kelamaan diketahui oleh kedua kelompok singa dan kelompok burung.
Mereka sadar bahwa tidak ada gunanya saling bermusuhan. Merekapun bersahabat kembali
dan memutuskan untuk mengusir kelelawar dari lingkungan mereka. Kelelawar merasa
sangat malu sehingga ia bersembunyi di gua-gua yang gelap. Ia baru menampakkan diri bila
malam tiba dengan cara sembunyi-sembunyi.

Bende Wasiat

Harimau sedang asyik bercermin di sungai sambil membasuh mukanya. "Hmm, gagah juga aku ini, tubuhku kuat berotot dan warna lorengku sangat indah," kata harimau dalam hati.
Kesombongan harimau membuatnya suka memerintah dan berbuat semena-mena pada binatang lain yang lebih kecil dan lemah. Si kancil akhirnya tidak tahan lagi. "Benar-benar keterlaluan siharimau!" kata Kancil menahan marah. "Dia mesti diberi pelajaran!
Biar kapok!Sambil berpikir, ditengah jalan kancil bertemu dengan kelinci. Mereka berbincang-bincang tentang tingkah laku harimau dan mencoba mencari ide bagaimana cara membuat si
harimau kapok. Setelah lama terdiam, "Hmm, aku ada ide," kata si kancil tiba-tiba. "Tapi kau harus menolongku," lanjut si kancil. "Begini,kau bilang pada harimau kalau aku telah menghajarmu karena telah menggangguku, dan katakan juga pada si harimau bahwa aku akan menghajar siapa saja yang berani menggangguku, termasuk harimau, karena aku sedang
menjalankan tugas penting," kata kancil pada kelinci. "Tugas penting apa, Cil?" tanya kelinci heran. " Sudah, bilang saja begitu, kalau si harimau nanti mencariku, antarkan ia ke bawah pohon besar di ujung jalan itu. Aku akan menunggu ,Harimau disana." "Tapi aku takut Cil, benar nih rencanamu akan berhasil?", kata kelinci.
"Percayalah padaku, kalau gagal jangan sebut aku si kancil yang cerdik". "Iya, iya. Aku
percaya, tapi kamu jangan sombong, nanti malah kamu jadi lebih sombong dari si harimau
lagi."

Si kelincipun berjalan menemui harimau yang sedang bermalas-malasan. Si kelinci agak gugup menceritakan yang terjadipadanya. Setelah mendengar cerita kelinci, harimau menjadi geram mendengarnya. "Apa? Kancil mau menghajarku? Grr, berani sekali dia!!, kata harimau. Seperti yang diharapkan, harimau minta diantarkan ke tempat kancil berada. "Itu dia si Kancil!" kata Kelinci sambil menunjuk ke arah sebatang pohon besar di ujung jalan.
"Kita hampir sampai, harimau. Aku takut, nanti jangan bilang si kancil kalau aku yang cerita
padamu, nanti aku dihajar lagi," kata kelinci. Si kelinci langsung berlari masuk dalam semak-
semak.

"Hai kancil!!! Kudengar kau mau menghajarku ya?" Tanya harimau sambil marah. "Jangan
bicara keras-keras, aku sedang mendapat tugas penting". "Tugas penting apa?".
Lalu Kancil menunjuk benda besar berbentuk bulat, yang tergantung pada dahan pohon di atasnya. "Aku harus menjaga bende wasiat itu." Bende wasiat apa sih itu?" Tanya harimau
heran. "Bende adalah semacam gong yang berukuran kecil, tapi bende ini bukan sembarang bende, kalau dipukul suaranya merdu sekali, tidak bisa terlukis dengan kata-kata. Harimau jadi
penasaran. "Aku boleh tidak memukulnya?, siapa tahu kepalaku yang lagi pusing ini akan hilang setelah mendengar suara merdu dari bende itu." "Jangan, jangan," kata Kancil. Harimau terus membujuk si Kancil. Setelah agak lama berdebat, "Baiklah, tapi aku pergi dulu, jangan salahkan aku kalau terjadi apa-apa ya?", kata si kancil.

Setelah Kancil pergi, Harimau segera memanjat pohon dan memukul bende itu. Tapi yang
terjadi. Ternyata bende itu adalah sarang lebah! Nguuuung!..nguuuung!..nguuuung!..
sekelompok lebah yang marah keluar dari sarangnya karena merasa diganggu. Lebah-lebah
itu mengejar dan menyengat si harimau. "Tolong! Tolong!" teriak harimau kesakitan sambil
berlari. Ia terus berlari menuju ke sebuah sungai. Byuur! Harimau langsung melompat masuk
ke dalam sungai. Ia akhirnya selamat dari serangan lebah. "Grr, awas kau Kancil!" teriak
Harimau menahan marah. "Aku dibohongi lagi. Tapi pusingku kok menjadi hilang ya?".
Walaupun tidak mendengar suara merdu bende wasiat, harimau tidak terlalu kecewa, sebab
kepalanya tidak pusing lagi.

"Hahaha! Lihatlah Harimau yang gagah itu lari terbirit-birit disengat lebah," kata kancil.
"Binatang kecil dan lemah tidak selamanya kalah bukan?". "Aku harap harimau bisa
mengambil manfaat dari kejadian ini," kata kelinci penuh harap."

Mia Dan Si Kiity

Mia adalah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama orangtuanya di suatu desa. Karena ramah dan baik hati, ia mempunyai banyak teman di lingkungan rumah maupun sekolahnya. Mia adalah anak terkecil diantara 4 bersaudara. Setiap harinya, Mia dan kakak-kakaknya selalu diajari kedisiplinan dan budi pekerti oleh orangtuanya. Mia sangat senang dengan binatang.
Binatang yang ada di rumahnya, dipeliharanya dengan rajin. Sudah lama Mia ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang binatang peliharaan yang dipelihara di dalam rumah karena membuat rumah kotor.
Suatu hari, Mia sedang pergi menuju sekolahnya. Ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
Jarak antara rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh hanya 300 meter. Di tengah jalan, ia
melihat seekor anak kucing yang masih kecil terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan
dengan anak kucing itu. Lalu ia mengangkat anak kucing itu dari selokan dan menaruhnya di
tempat yang aman kemudian Mia melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Bel tanda masuk
berbunyi. Mia dan teman-temannya segera masuk ke kelas.

Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu masuk dalam rangking 3 besar. Ia
sering mengadakan kelompok belajar bersama teman-temannya di waktu istirahat maupun
setelah pulang dari sekolah. Dalam kelompok belajar itu, mereka membahas pelajaran yang
telah mereka dapatkan dan juga membahas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
Kriiingg... Bel tanda waktu pulang berbunyi! Mia dan teman-temannya segera bergegas
membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan.

Di perjalanan pulang, ketika sedang mengobrol dengan teman-temannya, Mia melihat anak
kucing yang tadi pagi dilihatnya dalam selokan. Anak kucing itu mengeong-ngeong sambil
terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah,
ketika akan menutup pintu, Mia terkejut karena ada anak kucing mengeong sekeras-
kerasnya. Mia baru menyadari kalau anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya sampai
rumah.


Mia mohon pada Ibunya, agar ia di izinkan memelihara kucing kecil itu. "Tidak boleh!, nantihewan itu membuat kotor rumah", ujar Ibu Mia. "Tapi bu, kasihan kucing ini! ia tidak punya tempat tinggal dan tidak punya orangtua", kata Mia. Setelah beberapa saat, akhirnya Ibu
membolehkan Mia memelihara kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh ditelantarkan
dan jangan sampai mengotori rumah.

Sejak saat itu, Mia memelihara anak kucing itu. Setiap hari ia memberi minum dan makan
anak kucing itu. Lama-lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu. Mia
memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak dipelihara Mia, Kitty menjadi bersih dan
gemuk, bulunya yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu.

Beberapa bulan kemudian, Si Kitty menjadi besar. Suatu hari, Mia melihat seekor burung
kutilang yang tergeletak di halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan
mengangkatnya. Ternyata burung kutilang itu terluka sayapnya dan tidak bisa terbang. Mia
merawat burung itu dengan penuh kasih sayang. Si Kitty merasa cemburu karena merasa
Mia menjadi lebih sayang pada burung kutilang daripadanya. Padahal Mia tetap menyayangi
si Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak ada, si Kitty selalu menakut-
nakuti burung kutilang tersebut.

Setelah dirawat Mia selama seminggu, burung kutilang itu jadi sembuh. Beberapa hari
kemudian, ketika Mia baru pulang dari sekolah, ia melihat pintu kandang burung kutilangnya
terbuka dan ada bercak darah di bawah kandang burung kutilangnya. Mia berpikir jangan-
jangan si Kitty memakan burung Kutilangnya. Ketika melihat si Kitty, Mia jadi lebih curiga
karena pada mulut si Kitty terdapat bercak darah. Karena saking kesalnya, Mia mengambil
sapu dan mengejar si Kitty untuk dipukul. Si Kitty segera berlari masuk ke kolong tempat
tidur.

Ketika melihat ke kolong Mia sangat terkejut karena ada seekor ular yang sudah mati di
bawah kolong tempat tidurnya. Akhirnya Mia sadar, si Kitty telah menyelamatkannya dengan
menggigit ular tersebut. Mia baru ingat kalau ia lupa menutup pintu sangkar burungnya. Mia
menyesal ketika ingat akan memukul si Kitty. Padahal kalau tidak ada si Kitty mungkin ular
tersebut masih hidup dan bisa mencelakainya. Akhirnya Mia sadar akan kesalahannya dan
memeluk si Kitty dengan erat. Sejak kejadian itu, Mia jadi lebih sayang dengan Si Kitty.

Kera Jadi Raja

Sang Raja hutan "Singa" ditembak pemburu, penghuni hutan rimba jadi gelisah. Mereka tidak mempunyai Raja lagi. Tak berapa lama seluruh penghuni hutan rimba berkumpul untuk memilih
Raja yang baru. Pertama yang dicalonkan adalah Macan Tutul, tetapi macan tutul menolak. "Jangan, melihat manusia saja aku sudah lari tunggang langgang," ujarnya. "Kalau begitu Badak
saja, kau kan amat kuat," kata binatang lain. "Tidak-tidak, penglihatanku kurang baik, aku telah menabrak pohon berkali-kali." "Oh! mungkin Gajah saja yang jadi Raja, badan kau kan besar..", ujar binatang-binatang lain. "Aku tidak bisa berkelahi dan gerakanku amat lambat," sahut gajah.

Binatang-binatang menjadi bingung, mereka belum menemukan raja pengganti. Ketika
hendak bubar, tiba-tiba kera berteriak, "Manusia saja yang menjadi raja, ia kan yang sudah
membunuh Singa". "Tidak mungkin," jawab tupai.

"Coba kalian semua perhatikan aku, aku mirip dengan manusia bukan?, maka akulah yang cocok menjadi raja," ujar kera. Setelah melalui perundingan, penghuni hutan sepakat Kera menjadi raja
yang baru. Setelah diangkat menjadi raja, tingkah laku Kera sama sekali tidak seperti Raja. Kerjanya hanya bermalas-malasan sambil menyantap makanan yang lezat-lezat.
Penghuni binatang menjadi kesal, terutama srigala. Srigala berpikir, "bagaimana si kera bisa
menyamakan dirinya dengan manusia ya?, badannya saja yang sama, tetapi otaknya tidak".
Srigala mendapat ide. Suatu hari, ia menghadap kera. "Tuanku, saya menemukan makanan
yang amat lezat, saya yakin tuanku pasti suka. Saya akan antarkan tuan ke tempat itu," ujar
srigala. Tanpa pikir panjang, kera, si Raja yang baru pergi bersama srigala. Di tengah hutan, teronggok buah-buahan kesukaan kera. Kera yang tamak langsung menyergap buah-buahan itu. Ternyata, sikera langsung terjeblos ke dalam tanah. Makanan yang disergapnya ternyata jebakan yang dibuat manusia. "Tolong! tolong," teriak kera, sambil berjuang keras agar bisa keluar dari perangkap.
"Hahahaha! Tak pernah kubayangkan, seorang raja bisa berlaku bodoh, terjebak dalam
perangkap yang dipasang manusia, Raja seperti kera mana bisa melindungi rakyatnya," ujar
srigala dan binatang lainnya. Tak berapa lama setelah binatang-binatang meninggalkan kera,
seorang pemburu datang ke tempat itu. Melihat ada kera di dalamnya, ia langsung membawa
tangkapannya ke rumah.

HIKMAH :Perlakukanlah teman-teman kita dengan baik, janganlah sombong dan bermalas-malasan. Jika kita sombong dan memperlakukan teman-teman semena-mena, nantinya kita akan kehilangan mereka.

Seruling Ajaib

Si Kancil sedang asyik berjalan di hutan bambu. "Ternyata enak juga jalan-jalan di hutan
bambu, sejuk dan begitu damai," kata kancil dalam hati. Keasyikan berjalan membuat ia lupa
jalan keluar, lalu ia mencoba jalan pintas dengan menerobos pohon-pohon bambu. Tapi yang
terjadi si kancil malah terjepit diantara batang pohon bambu. "Tolong! Tolong!" teriak kancil.
Ia meronta-ronta, tapi semakin ia meronta semakin kuat terjepit. Ia hanya berharap mudah-
mudahan ada binatang lain yang menolongnya. Tak jauh dari hutan bambu, seekor harimau sedang beristirahat sambil mendengarkan kicauan burung. Ia berkhayal bisa bernyanyi seperti burung. "Andai aku bisa bernyanyi seperti burung, tapi siapa yang mau mengajari aku
bernyanyi ya?", tanyanya dalam hati. Semilir angin membuat harimau terkantuk-kantuk. Tak lama setelah ia mendengkur, terdengar suara berderit- derit. Suara itu semakin nyaring
karena terbawa angin. "Suara apa ya itu?" kata harimau


"Yang pasti bukan suara kicauan burung, sepertinya suaranya datang dari arah hutan bambu, lebih baik aku selidiki saja," ujar si harimau. Suara semakin jelas ketika harimau sampai di hutan
bambu. Ia mendapati ternyata seekor kancil sedang terjepit diantara pohon-pohon bambu. "Wah aku beruntung sekali hari ini,tanpa susah payah hidangan lezat sudah tersedia", ujar harimau kepada kancil sambil lidahnya berdecap melihat tubuh kancil yang gemuk. Kancil sangat ketakutan. "Apa yang harus kulakukan agar bisa lolos dengan selamat?", pikir si kancil.
"Harimau yang baik, janganlah kau makan aku, tubuhku yang kecil pasti tak akan
mengenyangkanmu." "Aku tak perduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini," ujar si
harimau. Angin tiba-tiba berhembus lagi, kriet....kriet... "Suara apa itu?", Tanya Harimau
penasaran. "Itu suara seruling ajaibku," jawab kancil dengan cepat. Otaknya yang cerdik
telah menemukan suatu cara untuk meloloskan diri. "Aku bersedia mengajarimu asalkan
engkau tidak memangsaku, bagaimana?" Tanya si kancil.
Harimau tergoda dengan tawaran si kancil, karena ia memang ingin dapat bernyanyi seperti burung. Ia berpikir meniup seruling tidak kalah hebat dengan bernyanyi. Tangan si kancil
pura-pura asyik memainkan seruling seiring dengan hembusan angin. Sementara harimau memperhatikan dengan serius. "Koq lagunya hanya seperti itu?", Tanya harimau. "ini baru nada
dasar", jawab kancil.
"Begini caranya, coba kau kemari dan renggangkan dulu batang bambu ini dari tubuhku",
kata si kancil. Harimau melakukan apa yang dikatakan kancil hingga akhirnya kancil terbebas
dari jepitan pohon bambu. "Nah, sekarang masukkan lehermu dan julurkan lidahmu pada
batang bambu ini. Lalu tiuplah pelan-pelan", Kancil menerangkan dengan serius. "Jangan
heran ya, kalau suaranya kadang kurang merdu, tapikalau lagi tidak ngadat suaranya bagus
lho." "Untung ada si harimau, hmm bodoh sekali dia, mana ada seruling ajaib," kata kancil
dalam hati. "Harimau yang telah terjepit di antara batang bambu tidak menyadari bahwa ia
telah ditipu si kancil. "Kau mau pergi kemana, Cil?", Tanya harimau. "Aku mau minum dulu,
tenggorokanku kering karena kebanyakan meniup seuling," jawab si kancil. "Masa aku harus
belajar sendiri?", tanya harimau lagi. "Aku pergi tidak lama, nanti waktu aku kembali, kau
harus sudah bisa meniupnya ya, jawab si kancil sambil pergi meninggalkan harimau.

Setelah si kancil pergi, angin bertiup semilir-semilir dan semakin lama semakin kencang.
Batang-batang pohon bambu menjadi saling bergesekan dan berderit-derit. "Hore aku bisa!", seru harimau bersemangat. Karena terlalu bersemangat meniup, lidah harimau menjadi
terjepit di antara batang bambu. Ia berteriak kesakitan dan segera menarik lidahnya dari
jepitan batang bambu. "Wah ternyata aku telah ditipu lagi oleh si kancil, betapa bodohnya
aku ini!, pasti bunyi berderit-derit itu suara batang bambu yang bergesekan. "Grr, benar-
benar keterlaluan, kalau ketemu nanti akan ku hajar si kancil", kata harimau.

Setelah lelah mencari si kancil, akhirnya harimau beristirahat di bawah pohon. Angin berhembus kembali. Kriet..kriet..kriet membuat batang-batang bambu saling bergesekan dan berderit-
derit. Hal ini membuat amarah harimau sedikit reda. Ia jadi mengantuk dan akhirnya tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi dapat meniup seruling asli. Membuat para binatang menari dan
menyanyi.

Semut Dan Kepompong

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung,kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yangsangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak!terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana". "Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau", ejek semutpada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam
lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.
"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?" Si semut terheran mendengar suara itu. Ia
memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah
terbang mendekatinya. "Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek.
Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku.
Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf
karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupu-
kupu.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa
lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut
mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita
untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan
lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang
Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

HIKMAH :Sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling mengejek dan menghina,
karena siapa tahu yang dihina lebih baik kedudukannya daripada yang menghina.

Dongeng Sebelum Tidur

Alkisah demikianlah kuawali kogoreskan asa ini dalam sebuah blog kesayanganku.Adalah suatu kewajaran bila kita merasa berbahagia, dan bersyukur karena Allah senantiasa curahkan apa yang kita minta. Meski tanpa disadari kita kadang sembrono dalam meminta. Seyogyanya kita malu karena selalu meminta dan kadang memaksa. Terus agak menggerutu manakala asa kita tak kesampaian. Inilah prolog sebuah dongeng tentang anak manusia.

Kapan sebenarnya kita berbenah....
Kapan sebenarnya kita berubah
Kapan sebenarnya kita pasrah
Kapan sebenarnya kita terima apa adanya...............

Susah memang ......
Tak ada salah bila dicoba
..........................................................
Inilah dongeng yang slalu kudengar dari mbahku sebelum aku tidur. Tole cah bagus berdoalah sebelum tidur biar mimpimu enak untuk dinikmati, biar mimpimu indah dan manis untuk kau ceritakan. Dahulu kala dalam sebuah hutan hiduplah seorang nenek tua yang ditemani seorang putri. Putri itu sederhana, cantik, cekatan dan rajin membatu neneknya. itu dilakukan tiap hari, tiap waktu tanpa ada sara keluh dan kesah. Iklas dan rela semua ia lakukan. Tole cah bagus, kamu harus bisa seperti itu, biarkan mimpimu menggapai asamu wahai..cucuku.....cerita belum selsai karena aku keburu tidur............................

Read more: http://budisketsaindonesia.webnode.com/karyaku/
Create your own website for free: http://www.webnode.com

Doa Untuk Mak

Mak.......
Izinkan anakmu hari ini meminta..................
Doamu yang iklas
Doamu yang slalu diridhoi oleh yang kuasa

Mak....
Apa yang emak katakan dulu benar adanya.
Mak pernah bilang
" Le hidup itu harus semeleh, pasrah, tidak ngoyo, tetapi kamu harus yakin akan apa yang kamu miliki, akan apa yang kamu yakini, kebenaran dan kejujuran itulah kuncinya le "

Itu semua ternyata benar adanya, mak....
Kita slalu bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki, ndak usah merinan, ndak usah pamrih dan ndak usah iri.

Mak.....
aku telah banyak membuktikan dengan apa yang mak katakan.
Hidup ini mung sekedar mampir ngobe, maka isilah dengan hal-hal yang baik.
sayangilah tetangga
sayangilah teman
dan sayangilah semua yang tuhan ciptakan buat kita.

Mak....
Nikmat yang telah aku rasakan semua berkat doa mak, dan doa bapak.
aku bisa begini juga karena mak dan bapak
aku bisa lari juga karena mak dan bapak
aku bisa berdiri juga karena mak dan bapak

Doamu mak, laksana air terjun yang tak pernah kering
mengalir memasuki relung-relung nafas dan tulang-tulangku.
Maafkan aku mak, jika aku belum bisa membalas semuanya
hanya doaku moga mak selalu dalam lindunganNya... amien

Read more: http://budisketsaindonesia.webnode.com/karyaku/
Create your own website for free: http://www.webnode.com

Aku

Hari ini aku begitu gembira, bisa melihat rona merah pagi yang penuh keindahan. Tuhan terima kasih dan syukur aku panjatkan, Kau izinkan aku menghirup udara dunia yang sempurna. Aku hanya bisa merenung dan merenung tanpa bisa berbuat apa-apa. Inilah aku lemah tak berdaya, tapi izinkan aku ditengah ketakperdayaan ini bisa menyebut nama-Mu. Ya Allah Ya Rob. Ampuni dosa-dosaku dan berikan aku jalan yang lurus, biar aku bisa genggam asa duniaMu dan fitrahMu. Ya Allah aku berserah diri dihadapanMu. Aku yang hina dina hanya bisa mengeluh dan mengeluh..
Ya Allah terima doa hambamu. Jadikanlah hambaMu insan yang slalu dalam jalurMu biar bisa slalu terima ridhiMu..............Amieeen

Read more: http://budisketsaindonesia.webnode.com/karyaku/
Create your own website for free: http://www.webnode.com

Cerita Bersama

Sesungguhnya hidup ini ibarat mampir ngombe (mampir minum) cuma sebentar, ndak lama maka tinggal bagaimana kita memanfaatkan. Waktu yang sebentar itu mau kita apakan. Apa sekedar minum aja, atau ada yang lain. Ini barangkali yang harus kita renungkan. Kita itu wayang atau dalang. Pemain atau sutradara. Itu saja. Kalau kita wayang siap-siap aja dimainkan sesuka dalang, sama seperti pemain, siap-siap saja manakala sutradara memainkannya. Tapi sesungguhnya hidup tidak sesederhana seperti itu. Memang ada yang mengatakan hidup itu panggung sandiwara. Terus kapan sandiwara akan berakhir. Hari ini, besok atau kapan-kapan terserah yang punya. Tidak ada salahnya kita menengok ke belakang petuah para leluhur kita, macam Ronggowarsito, yang dengan waskitanya bisa melihat keaadaan dunia yang akan datang, seperti dunia yang kita alami saat ini. Sesungguhnya kewaskitaannya Ronggowarsito bisa kita renungkan. Apakah sesungguhnya laku kita sudah sesuai rel yang ada, atau malah kita keluar rel (seperti yang dialami kereta api kita yang selalu keluar rel dan ambruk lah he..he..) Memang benar hidup itu pilihan. Yang benar atau salah.Kanan atau kiri.Surga atau neraka. itu semua ada digenggaman kita. Mau kita apakan semua itu. Toh kita yang genggam. Jadi semua tergantung kita. Jadi kita tidak bisa menyalahkan orang lain. Mengkambingghitamkan orang lain. Merekayasa orang lain. Kapan kita bisa bergandeng tangan,seiya sekata dalam langkah dan kebenaran tuk menuju asa yang kita inginkan.

Jangan Pergi , Jangan Pernah Pergi!

          Banyak hal yang ternyata tidak bisa aku lupakan bahkan walaupun itu sudah menjadi masa laluku . Aku tidak ingin semakin terpuruk dengan semua keadaan ini , aku harus bangkit bagaimanapun caranya .
            Pagi ini adalah hari libur di bulan desember , bunga tulip taman terasa sangat indah dengan semerbak wanginya pagi ini . Namaku Vio , lengkapnya sih Violet . Cukup singkat untuk di hafalkan . Pagi ini terasa berat sekali bukan karena liburan tapi karena semalaman aku menangis tanpa henti . Aku menangis bukan karena aku cengeng tapi hanya karena untuk melepas penatku , melepas kesedihanku bukan untuk merengek kembalinya aldo ke sisiku , sepertinya bukan untuk itu . Aku tau kalo jodoh pasti enggak akan kemana tapi aku sendiri tidak yakin akan jodoh . Aku sendiri tidak yakin kenapa aku mencintai aldo , tidak ada satu alasan saja yang dapat ku lontarkan kenapa aku bisa sangat menyayanginya . Aku benar benar tidak bisa melepaskan dia bahkan dari sudut mataku , setiap detik terpintas namanya , setiap jam selalu ku bayangkan senyumnya , setiap hari selalu ku berharap segala perhatian yang dulu hanya milik ku tapi sayang hari hari indah itu sudah berakhir , bukan hanya tinggal kenangan tapi sekarang baginya aku hanya sampah , aku hanya bunga yang sudah layu . Aku tidak mengerti kenapa begitu sulit untuk melupakannya , aku tak paham kenapa hatiku begitu sangat kehilangannya padahal dulu kehilangan seseorang adalah hal yang biasa bagiku . Mungkin dulu aku memang menganggap semua laki – laki sama saja tapi untuk kali ini aku benar – benar tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku benar – benar jatuh hati padanya , aku tidak mengerti kenapa untuk mengahpus bayangnya saja aku tak mampu .
“viooo hari ini eyang dateng lhoo , mandi dulu terus sarapan yaa?” terdengar suara gita di luar pintu kamarku , aku melihat ke arah jam di samping tempat tidur , sudah jam 09.30 .
“iyaa kak bentar yaa abis ini deh , aku masih ngantuk”
“aduh dek , eyang dateng jam 11 lho, nanti kita yang jemput di stasiun”
“yaah kenapa enggak mama aja sama papa?”
“kamu kira mama libur? Ini bukan lebaran dek”
“papa deh”
“papa hari ini nggak bisa jemput , udah deh buruan , nanti malah eyang sama diana keburu ke sini naik taksi kan nggak enak dek”
“iya bawel amat sih”
“sekarang!” terdengar sentakan kak gita yang membuat kantuk ku segera hilang , enggak apa deh tidur cuman 4 jam daripada enggak sama sekali , segera ku berlari ke kamar mandi untuk mandi , ku lirik hape di dekat meja , masih ku matikan ternyata dan aku pun berlalu .
“kak keretanya jam berapa sih?”
“jam 11.15 dek , sekarang jam berapa?”
“jam 10.55 kak”
“cukup nggak ya ?”
“ngebut deh kak , kudu bisa”
“telfon diana dulu biar dia nunggu , oke dek?”
“iya deh”
            setelah menelfon , aku termenung melihat keluar jendela mobil , ingin rasanya aku kembali ke jalan itu , jalan dimana aku selalu melewati rumahnya hanya untuk melihat apakah dia lagi di rumah atau tidak . Aku merindukannya tapi sekarang aku harus melupakannya . Lebih baik dicintai daripada mencintai dan itu yang membuatku pada awal tahun ini memilih untuk di cintai dengan rama daripada harus mencitai aldo yang tak pernah kunjung mengerti hatiku . Beberapa hari eyang dan diana menginap di rumah bersama putra ponakan laki – laki terkecilku ternyata sangat membantuku melupakan aldo untuk sesaat . Tahun baru kali ini papa dan mama lebih memilih memutari kota semarang daripada kembali ke salatiga , padahal aku ingin ke salatiga setidaknya di sana aku tak akan melihat bayangan aldo . Tahun baru berakhir dan liburan berakhir kembali pada sekolah berarti kembali ingat aldo walaupun saat ini aku mempunyai rama yang sangat begitu mencintaiku . Seharusnya untuk apa aku mencintai aldo bila rama sangat bisa mengerti hatiku? Itu pertanyaan yang tak pernah bisa ku jawab bahkan hingga hari ini .
“viooo makan yuk” terdengar suara manja vera dengan tatapan penuh harapan
“sekarang? Pagi pagi gini?”
“enggak lah besok taun depan , ya sekarang lah!”
“nggak sarapan ya?”
“enggak nih , yaya ?”
“iya deh”
“eh rama gimana? Katanya kalian udah ajdian ya?”
“udaaah tapi..”
“tapi belom bisa ngelupain aldo?”
“bukannya belom bisa sih”
“terus apa?”
“belom mau ngelupain aldo” ucapku dengan senyuman penuh arti yang langsung di jawab oleh vera dengan nada sinis
“tau gak? Apa bagusnya aldo? Ganteng? Setau vera sih vio nggak suka deh sama cowok yang ganteng – ganteng amat . Takut banyak cewek kan? Lagian aldo juga nggak ganteng”
“bukaaaaaaaan itu”
“terus apa? Tajir ya ? Aduh gimana ya? Dia nggak tajir – tajir amat kali lagian kan yang tajir bokapnya bukan dia”
“vio juga nggak liat dari itu kok”
“terus kenapa vio sayang banget sama aldo?”
“karena vio sendiri nggak tau kenapa vio bisa sayang sama aldo”
“makan dulu deh , bahasnya nanti aja di rumah vio?”
“iya vera sayang , kamu makan yang banyak gih , aku mau beli jus dulu di sana”
“oke bos”
            Rama sangat baik , perhatian , lucu , manis sepertinya segala yang baik – baik ada pada dirinya , dia lebih sangat mencitaiku daripada aldo . Aku bahkan nggak pernah tau apakah aldo benar benar sayang padaku dulu . Kenapa aku begitu mengharapkannya? Ah susah sekali melupakannya .
“vioo gimana si aldo? Kok jadiannya malah sama rama sih?” tanya erika dengan antusias yang hanya ku jawab dengan air mata yang menetes perlahan .
“aldo kena hasut orang dan kemungkinan dia percaya sama orang itu daripada sama aku”
“nah kok bisa gitu?”
“aku enggak tau dengan pasti tapi aldo bilang 'aku nggak berani deketin kamu lagi tapi aku enggak mau jauh dari kamu' gitu katanya”
“yaelah rakus amat itu cowok”
“dia gitu karena sama bingung harus percaya sama siapa erikaaaa!”
“kalo dia sayang sama kamu seharusnya dia bakal lebih percaya sama kamu bukan sama mulut serigala orang lain , udah ya vio lupain  aldo aja , jangan nangis ya?”
“apa aku bisa lupain dia?”
“kalo kamu bilangnya kayak gitu yaa nggak akan pernah bisa lupain dia lah , ayo senyum jangan nangis”
“iya deh iya”
“kok bisa jadian rama?”
“pas tahun baru , dia nembak aku terus daripada aku nangisin aldo yaudah aku terima aja , aku berharap bisa lupa sama aldo ternyata sampai detik ini aku belum bisa”
“itu salahmu kalo kayak gini kan kasian sama ramanya dong”
“makanya kayaknya aku udahin aja deh”
“nanti kamu nyesel?”
“insyaAllah enggak erika, aku yakin kok, aku enggak mau nyakitin siapapun lagi”
“inget jangan sakitin dirimu sendiri ya?” ucapan terakhir erika membuatku terdiam dan bahkan aku tidak sadar bahwa bel pertanda pulang sudah berbunyi , vera sudah duduk di sampingku dengan tersenyum .
“sehari aja deh nggak ngelamun? Bisa kali yaaaaaaaa?”
“enggak bisa deh ver , udah jadi hobi”
“beuuuh kebiasaan buruk pake banget banget”
“bodooooo deh ya”
“nonton yuk”
“sekarang?”
“iya deh mumpung senin kan hemat”
“yaudah deh”
“vera yang traktir deh tapi kamu ijin rama dulu ya? Dia jemput kamu kan?”
“iya nanti aku telfon gampang ,  yuk”
“sekarang”
“ver , aku mau udahan sama rama , menurut kamu gimana?”
“jangan deh , nanti di kira kamu mainin dia?”
“tapi aku enggak mau dia makin tersiksa sama aku”
“memangnya kenapa?”
“aku cuekin dia terus, aku enggak pernah mau di jemput sama dia dari kemarin kemarin, aku enggak angkat telfon dia”
“bujubuset , gara gara aldo ya?”
“enggak deh bener”
“bohoooooooooooooooooooooong!”
“iya memang bohong”
“yaudah gih putusin rama aja, kasian juga si rama kalo kamu gituin ters mending kamu jomblo dulu deh”
“memang mauku kayak gitu”
“yaudah yuk nonton”
            Lepas dari rama membuatku cukup lega , aku harus yakin kalo mau sayang sama orang jangan cuman gara – gara ngelupain aldo tapi harus bener bener dari hati , ternyata susah banget ya ngelupain aldo? Bahkan butuh waktu lebih lama dari saat aku pertama kali jatuh cinta sama aldo . Aldo selalu mearik ulur hatiku . Seperti ingin tapi tak ingin , seperti tak mau kehilangan tapi tak pernah mau mengakuinya , seperti selalu hadir hanya saat dia membutuhkan ku tapi dimana dia saat aku membutuhkannya? Hilang bak di telan bumi . Hari demi hari terlalui hingga hari ini ada kakak kelas yang tersenyum melihatku , aku hanya membalas senyumnya tapi tak berapa lama setelah itu dia mendapatkan nomer hapeku san untuk sesaat aku benar – benar melupakan aldo, aku fikir aku mulai melupakannya tapi ternyata tidak .
“dek main yuk” terdengar suara mas rio yang tiba – tiba sudah berada di sampingku
“kemana mas?”
“maunya kemana?”
“kemana saja boleh deh”
“yaudah makan yuk”
“yaudah deh”
“dek”
“kenapa?”
“kamu tau gak?”
“enggak mas” tawaku di balas dengan elusan tangannya di rambutku , begitu perhatian mas rio padaku . Dia tak pernah melepas matanya dari mataku , dia selalu menatapku seolah takut kehilanganku dan aku mulai tersenyum saat dia memulai canda tawanya , dia punya selera humor tinggi :)
“enggak pengen tau dek?”
“enggak ah mas”
“yah adek”
“iya iya apa mas?”
“mas kok  bisa ya sayang sama adek?”
“ha? Apa?”
“sayang sama adek”
“adek siapa mas?”
“aduh ini cewek lemot amat sih”
“siapa? Aku mas?”
“bukan kok”
“terus siapa?”                                                                    
“namanya violet”
“itu namaku maaaaaaaaaas!”
“iya memang kamu kok dek, apa kamu nggak pernah sadar kalo mas sayang sama adek?” terakhir saat mas rio mengatakan hal itu, aku terdiam, aku belum yakin dengan perasaanku sendiri tak pernah yakin .
“mas aku di suruh mama pulang nih, pulang yuk”
“dek kamu nggak sayang sama aku yaa?”
“maaf mas bukannya aku mau ngasih harapan sama kamu dengan cara sering main sama kamu, aku udah anggep kamu masku”
“nggak bisa lebih?”
“tergantung usahamu mas”
“bener dek?”
“iya”
            Hanya IYA tapi aku sendiri tidak yakin , sebagaimanapun usaha mas rio apa dia bisa gantiin sosok aldo? KENAPA SIH AKU NGAREP SAMA ALDO? APA BAGUSNYA COBA? Aku menulis di sebuah kertas , tentang keburukan aldo mungkin dengan cara ini aku bisa lupain dia, setiap aku kangen dia aku harus baca kertas ini biar aku benci sama dia . Semoga berhasil deh , I hope .
  1. aldo itu cuek banget
  2. aldo itu nggak peka sama orang – orang yang sayang sama dia
  3. aldo itu gampang banget percaya sama orang lain
  4. aldo itu sengak
  5. aldo dateng kalo pas butuh aja
  6. aldo itu sok banget jadi orang
  7. aldo itu ngeselin banget
  8. aldo itu ceweknya banyak ( aku nggak yakin kalo yang ini )
  9. aldo itu anak bungsu berarti dia egois banget sama kayak aku
  10. aldo itu banyak sadisnya daripada pedulinya
  11. aldo itu sms cuman selalu tanya “lagi dimana?” masksutnya apa coba? Giliran di bales malah cuman jawab “gapapa” , aneh banget kan yaaa?
  12. aldo selalu sms 'violet :)' cuman pas kalo dia lagi kesepian
  13. aldo kalo lagi main sama temen – temennya jadi lupa sama aku
  14. aldo itu selalu bikin aku nangis , everytime and everynight
  15. aldo itu …....
tak dapat lagi ku lanjutkan karena air mataku mulai kembali menetes di pipiku, sebagaimanapun banyak sifat aldo yang membuatku mungkin dapat membencinya namun tak akan pernah bisa karena aku memang tak ingin mengahpusnya dari ukiran hatiku meski dulu ada rama bahkan sekaranga da mas rio , aku enggak peduli . Aku sayang dia dan nggak ada yang boleh gantiin dia di hatiku . Malam ini aku menulis di diaryku, tulisan yang mungkin akan sering menangis ..

          dear my heart ..
bisa nggak ya aku lupain aldo? Aldo itu bukan siapa – siapaku :( hanya semenjak aku mengucapkan Happy Birthday di hari ulang tahunnya itu membuatku mulai menyukainya dan sepertinya dia juga, terlihat saat dia membalas wall to wall ku di fesbuk :) dan aku memberanikan diri untuk sms dia dan ternyata benar, hari itu tepat saat penerimaan rapot semester satu . Hari itu aku pergi ke daerah limut bersama mama dan papa karena mama di tunggu oleh mahasiswanya karena entah ada acara apa aku tidak begitu paham . Seharian itu yang pasti aku dekat sekali dengan aldo , aldo itu baik dan lucu, aku suka dia , itu yang ku ucapkan saat aku memejamkan mataku untuk sesaat . Dia memanggilku dengan sebutan “kebojeyeg” sedangkan dia ku panggil “sapijeyeg” . Dia begitu perhatian teringat jelas setelah pulang dari limut , malamnya aku , karin dan ade akan pergi tapi saat itu hujan deras . Aldo sangat khawatir bahkan memarahiku saat aku menerabas hujan, aku di suruh pulang entah karena apa aku menurutinya, hal yang jarang aku lakukan . Hari demi hari terlewati bahkan di saat dia tak membalas pesanku, aku terasa bingung, aku salah apa sih sampe dia nggak bales pesanku? Kalut aku di buatnya, aldo berhasil merebut hatiku, terdengar dering hapeku , terlihat di layar kalo nomer rumah yang bahkan aku enggak tau itu siapa memanggilku , coba tebak siapa yang telfon? Yap benar sekali, aldo menggunakan telfon rumahnya untuk menelfonku dan dia menjelaskan kalo pulsanya habis dan dia enggak marah sama aku . Aku tersenyum dan berlari ke konter pulsa di deket rumah, membelikannya pulsa tanpa dia suruh, lebih baik aku kehilangan uangku daripada aku kehilangan perhatiannya :')
            teringat jelas di fikiran ku saat dia menelfonku, suaranya begitu indah di telingaku, dia begitu perhatian teringat percakapan di telfon yang sempat ku ingat sepanjang waktu .
“kamu tau nggak?”
“enggak aldoo”
“makanya dengerin dulu”
“aku lagi suka seseorang”
“oh ya siapa?”
“anak sekolahmu lhoo”
“kelas berapa?”
“satu kelas kok sama kamu”
“oh ya? Siapa namanya aldoo?”
“namanya V I O L E T”
“namanya cantik yaa? Kenapa suka sama dia?”
“suka aja”
“dia jelek lhoo”
“aku suka dia karena dia baik”
“sayangnya violet suka sama anak sekolahmu”
“oh ya? Siapa?”
“anak kelas 10 – 9 lho”
“satu kelas dong sama aku”
“memang”
“siapa namanya?”
“namanya aldo
“kamu tiru – tiru ih nggak kreatif!”
“biar dong, aku boleh tanya?”
“tanya  apa sih?”
“kalo kamu di suruh milih bakal milih balikan sama chika atau sama xera?”
“harus jawab ya?”
“harus dong aldo”
“nggak boleh milih kamu aja?”
“nggak ada di pilihan”
“aku milih balikan sama chika aja deh”
“berarti kamu masih sayang dong sama chika?”
“kan daripada kamu ngambek nggak aku jawab mending aku jawab sama chika aja deh”
“kenapa nggak sama xera? Xera kayak gimana sih?”
“jangan bahas ya?”
“memangnya kenapa?”
“pokoknya nggak boleh”
“aldoo, aku kangen kamu”
“aku jauh lebih kangen”
hanya itu yang teringat di fikiranku, dia suka aku karena aku baik sepertinya itu gombalan paling jelek yang pernah aku dengar tapi cukup membuatku benar – benar sayang padanya …..
aldo.. bisa nggak ya kamu balik lagi ? Aku bener – bener butuh kamu, merindumu untuk kesekian kali :'( siapapun tolong jangan pisahkan aku sama dia :') mungkin aldo dengar dari teman – teman kalo aku suka mainin cowok, bisa ku jelaskan disini? APA AKU SALAH KALO AKU MUTUSIN “A” KARENA DIA MASIH SAYANG SAMA MANTANNYA? AKU ENGGAK PERNAH MAU JADI DURI! AKU MUNDUR! APA AKU SALAH KALO AKU MUTUSIN “O” KARENA BANYAK YANG BILANG DIA PLAYBOY BAHKAN LEBIH BURUK DARI ITU? APA AKU SALAH KALO AKU MUTUSIN “AM” KARENA DIA TERLALU KECIL BUAT AKU? DIA TERLALU KANAK – KANAK! APA AKU SALAH KALO AKU MUTUSIN “N” KARENA DIA ITU OTAK UDANG! APA AKU SALAH? MUNGKIN AKU SALAH KARENA AKU MUDAH BERGNATI HATI, AKU BERGANTI HATI KARENA BERHARAP HATI BARU MAMPU MEMBUATKU TERSENYUM . APA ITU SALAH?  Sepertinya semua salah di mata kalian, jelas karena kalian tidak pernah mau mengerti apa yang aku rasakan kalian hanya berkomentar yang kalian bahkan tidak pernah bisa memahaminya . Aku tidak butuh maaf kalian karena kalian tidak salah, memang ini salahku, salahku yang nggak pernah mau cerita kecuali sama temen-temenku yang aku anggep saudara :( maaf tapi tolong jangan pernah hasut aldo menjadi membenciku, aku nggak bisa tanpa dia :( beri aku kesempatan tersenyum lebih lama bersama aldo :) tolong, jangan buat aldo menjadi menjauhiku aku tak bisa tanpanya, sungguh aku tak pernah mampu :'(

                                                                                                Semarang, 12 maret 2011

dering henfon membuatku melepas pena dan menghapus airmataku, ku lihat layar ternyata dari mas reka, aku kaget membaca pesannya .

Mas Reka
dek , kamu di bohongin rio .
Rio udah punya pacar,
udah jalan 2 tahun malah,
ceweknya di luar kota .

Aku enggak menangis karena untuk apa aku menangis dariawal hatiku memang bukan untuknya , mas rio cuman mengisi hariku saat aldo melupakanku tapi sekarang aldo selalu hadir di hatiku sepanjang hari . Paling tidak seminggu pasti aldo akan temaniku walaupun hanya di pesan singkat, itu lebih baik daripada aku kehilangan dia sepenuhnya .
Aku selalu jujur pada hatiku , setiap aku kangen dia , aku berusaha sekali untuk menutupi rasa rinduku tapi tak pernah bisa, aku berusaha sengak sama dia tapi nggak pernah bisa dan sepertinya aku tak pernah mampu untuk cuek seperti dia cuek sama aku . Sungguh bodoh sekali ya ? SADAR DONG AKU SAYANG SAMA KAMU, AKU KANGEN SAMA KAMU :(
            hari ini aku menangis . Tau karena apa? Dia , yaa dia menemukan seseorang yang dia sayangi mungkin . Aldo lagi deket sama tya . Uh so sweet banget deh bikin air mataku dari tadi nggak tahan pengen jatuh ke pipiku . Tiba – tiba ada satu pesan masuk .

083xxxxxxxxx
violet.

083xxxxxxxxx
ini aldo.

Violet
kenapa? Tumben sms? Maish inget?

Aldo new
ga boleh ya?

Violet
boleh kok

aldo new
kok sewot sih?

Violet
endaaak sewot kok!

Violet ( lagi )
kamu sama tya aja, jagain tya yang bener :)
apapun deh yang bikin kamu seneng walaupun cukup
menyakitkan buat aku tp aku seneng banget kok liat
kamu sama tya :) eh namanya tya kan? Hahaha

aldo new
tya siapa yaaaaaa?

violet
eh itu lhoo @tyalyol , itu kan yang lagi
deket sama kamu? Cieeh

aldo new
emang lagi deket? Tau dari twitter ya?

violet
iyaa hehehe

aldo new
pantes aja, sok tau ah.

violet
dia bilang kangen sama kamu yaaa, namanya apa kalo
nggak lagi deket? Please nggak usah bohong bisa kali yaaa? Hehe

aldo new
emang nek ngomong gitu deket? Lha kemaren kmu sms aku gt.hehe

violet
kalo 'aldo kan tau kalo aldo nggak pernah ganggu tya' itu kata2 dia?
Itu keliatan banget kalo dia suka sama kamu :) itu makanya kemarin aku
sms “jangan pergi” ke kamu, aku takut banget kehilangan kamu makanya aku tadi si awal agak sengak sm kamu tp sumpah ya aku nggak pernah bisa
dan kayaknya nggak pernah mampu buat sengak sm sama kamu

aldo new
Oh, msok gtu artinya suka?
Ngarang. Oalah, itu to artinya .

Violet
mboh ah kesel dewe aku ngomong mbe kamu!

Aldo new
yoes nek kesel ngmng mbek aku

Violet
yah yah marah deh, maaf yaa? Nesunan ik

Aldo new
Cukup tau

Violet
ketoke aku serba salah ya? Maaf maaf ya ?
Aku cuman pingin mastiin biar besok – besok kalo
kamu tiba2 jadian sm dia aku nggak kaget nangis gitu :') \
maaf yaa nek aku maksa banget :(

Aldo new
aku DEKET, gimana? Uda seneng? Hmmm..

Violet
udah cemburu bukan udah seneng haha
makasih yah :)

aldo new
haha , cemburu kok malah pengen ya?
Oalah iya deh

Violet
enak yo uuu ;p

Aldo new
msok to? Enak ntar malah nangis.

Violet
mungkin nanti aku nangis kalo udah nggak
tahan liat romantisnya kalian di twitter

Aldo new
kmu nangis liat twitternya dia? Yaelah

Violet
nangis kan hak ku walaupun itu penyebabnya kamu

Aldo new
oh, yaya..
aku kan gaenak klo kamu nangis.hehe

Violet
gpp kok walaopun sakit sih

Aldo new
yaa aku gaenak klo aku jadi penyebabnya. Hehe

Violet
makanya seklai sekali bikin aku seneng jangan nagis terus dums haha
lg apa?

Aldo new
lha biar kamu seneng gimana vio? Hehe
duduk aja ni,km?

Violet
jadi badut deh ya? Yaya? Haha
lagi debat nih

Aldo new
Badut? Nek males ya.
Debat apaan ya?

            Aku enggak bales sms terakhir itu, aku berkutat dengan airmata . Aku nggak rela kamu pergi, aku nggak mau kamu pergi, jangan sama tya :'( aku mau kamu aldoo! Kamu sempet tanya kan?

Aldo New
kenapa kamu sayang sm aku?

Violet
aku bahkan nggak tau kenapa aku syg sm km,
nggak ada satu alesan yang bisa aku jawab kenapa aku bisa
sayang sm kamu, seandainya aku bisa MOVE ON dari kamu
itu udah aku lakuin daridulu tp maaf aku nggak pernah bisa
maaf aku nggak pernah mampu ..